RIWAYAT
HDIS NABI SAW DARI KITAB SUNI & SYI'AH
|
ﺑﺴﻢﺍﻟﻟﻪﺍﻟﺮﺣﻤﻥﺍﻟﺮﺣﻴﻢ
Pembaca pasti penasaran ingin tahu
jumlah riwayat Nabi SAW dari kitab hadits utama Sunni dan Syi'ah, lietaratur
mana yang lebih banyak memuat riwayat hadits dari Nabi SAW? Sunni atau Syi'ah?
silahkan lihat selengkapnya...
Komparasi jumlah riwayat ahlulbait
dari kitab hadits Ahlsunnah dan Syiah.
Sebelumnya ada baiknya kita
membandingkan validitas kitab hadits Ahlussunnah dan Syi’ah menurut
masing-masing kelompok, sekali lagi, menurut masing-masing kelompok, yaitu
tingkat validitas kitab hadits Ahlussunnah menurut kacamata Ahlussunnah
sendiri, begitu juga kitab hadits syi’ah menurut kacamata syi’ah sendiri. Ada
empat kitab yang menjadi literatur utama hadits syi’ah, yaitu Al Kafi, Man La
Yahdhuruhul Faqih, At Tahdzib dan Al Istibshar.
Sayyid Husein Bahrul Ulum –salah
seorang ulama syi’ah- mengatakan: ijtihad dalam mazhab syi’ah bersumber dari
empat kitab : Al Kafi, Man La Yahdhuruhul Faqih, At Tahdzib dan Al Istibshar,
keempat kitab ini adalah kitab induk yang dijadikan pegangan sebagaimana enam
kitab shahih bagi orang awam. Muqaddimah Talkhis Asy Syafi, -karya Syaikh
Tha’ifah At Thusi- Husein Bahrul Ulum, hal 29.
Yang dimaksud dengan orang awam di
sini adalah Ahlussunnah, ulama syi'ah terbiasa menganggap ahlussunnah sebagai
kalangan awam. Sebagai catatan saja, Ahlussunnah hanya mengakui keshahihan
hadits dua kitab saja, yaitu shahih Bukhari dan Shahih Muslim, sementara empat
kitab lainnya tidak dianggap seluruh isinya Shahih, jadi nampak Husein Bahrul
Ulum tidak begitu mengenal mazhab Ahlussunnah, jadi bisa kita maklumi.
Sementara ada sembilan kitab hadits
yang dijadikan sumber bagi ajaran Ahlussunnah ; yaitu Shahih Bukhari, Shahih
Muslim, Sunan Nasa’I, Sunan Tirmidzi, Sunan Abu Dawud, Sunan Ibnu Majah,
Muwatha’ Malik, Musnad Ahmad dan Sunan Darimi
Antara Shahih Bukhari Muslim dan Al
Kafi
Shahih Bukhari dan Muslim, seluruh
hadits yang ada dalam kitab itu yang tersambung sanadnya adalah shahih,
sedangkan Al Kafi, kebanyakan haditsnya adalah dhaif. Menurut pengakuan
Fakhruddin At Tharihi ada 9845 hadits yang dhaif dalam kitab Al Kafi, dari
jumlah 16119 hadits Al Kafi.
Sedangkan mayoritas hadits dalam Al
Kafi adalah Ahad yang tidak dapat dijadikan pegangan dalam masalah akidah
–menurut syi’ah sendiri-.
Seluruh agama dan sekte yang ada
bangga dengan validitas (baca keshahihan) kitab literatur mereka dan mereka,
kecuali syi’ah, yang merupakan satu-satunya sekte yang bangga dan gembira
karena kitab literatur mereka yang tershahih (baca terbaik) tidak seluruh
hadits yang ada di dalamnya adalah shahih, bahkan lebih banyak yang dhaif
daripada yang shahih. Ini terbukti, coba anda tanya ke penganut syi’ah di
sekitar anda, pasti dia berbangga dan senang bahwa kitab literatur terbaik
syi’ah yaitu al kafi memuat banyak hadits dhaif, saya sarankan anda balik
bertanya: jika kitab yang tershahih (baca tervalid) banyak dhaifnya, apalagi
kitab yang dhaif, pasti lebih parah lagi.
Komparasi jumlah riwayat dari
ahlulbait dalam kitab hadits ahlussunnah dan syi’ah
Jumlah riwayat yang ada dalam empat
kitab syi’ah di atas adalah 44 ribu riwayat lebih sedikit, tetapi riwayat yang
berasal dari Nabi SAW hanya ada 644, atau hanya sekitar 1.5 % saja. Itu saja
banyak yang sanadnya terputus dan tidak shahih.
Tetapi anda akan menemukan puluhan
ribu riwayat bersambung dari Nabi SAW dalam kitab ahlussunnah.
Yang lebih mengherankan, dalam kitab
Al Kafi yang haditsnya berjumlah 16199, hanya ada 92 riwayat dari Nabi SAW,
sementara riwayat dari Ja’far As Shadiq berjumlah 9219.
Fakta di atas menimbulkan pertanyaan
di benak kita semua:
Apakah fungsi kenabian telah
berakhir setelah wafatnya Nabi SAW ? Syi’ah mengaku berpegang pada ahlulbait,
tapi meninggalkan riwayat dari Nabi SAW sendiri. Syi’ah mencela Umar yang
melarang menulis hadits tapi syi’ah sendiri hanya menulis sedikit saja hadits
Nabi SAW
Sementara riwayat dari Ali bin Abi
Thalib dalam empat kitab syi’ah di atas hanya berjumlah 690 riwayat, kebanyakan
terputus sanadnya dan tidak shahih, sepertinya fungsi pintu ilmu sudah diambil
alih oleh orang lain, padahal yang ditunjuk oleh Nabi SAW untuk menjadi pintu
ilmu hanyalah Ali. Apakah Ali yang tidak melaksanakan amanat Nabi SAW atau
bagaimana? Tidak ada fakta yang jelas. Tetapi tidak mungkin Ali meninggalkan
amanat Nabi SAW.
Tetapi dalam sembilan kitab hadits
Ahlussunnah kita temukan 1583 riwayat dari Ali bin Abi Thalib, lebih banyak
dari riwayat Abubakar yang hanya ada 210 riwayat dalam kitab hadits
Ahlussunnah, lebih banyak dari Umar yang hanya ada 977 riwayat, dan lebih
banyak dari Usman yang hanya ada 313 riwayat.
Sementara riwayat dari Imam Hasan
bin Ali bin Abi Thalib yang ada dalam empat literatur utama hadits syi’ah hanya
berjumlah 21 riwayat. Sementara sembilan kitab hadits ahlussunnah memuat 35
riwayat dari Hasan bin Ali bin Abi Thalib.
Empat kitab literatur utama hadits
syi’ah tidak memuat riwayat dari Fatimah Az Zahra Alaihassalam, sementara dalam
sembilan literatur Ahlussunnah terdapat 11 riwayat dari Fatimah.
Riwayat Imam Husein yang tercantum
dalam empat literatur utama hadits syi’ah hanya berjumlah 7 riwayat saja.
Sementara dalam sembilan kitab literatur hadits ahlussunnah memuat 43 riwayat
dari Imam Husein.
Sedangkan jumlah riwayat dari Imam
Ali Zainal Abidin, Muhammad Al Baqir dan Ja’far As Shadiq dalam sembilan kitab
hadits sunni lebih banyak daripada riwayat Abubakar, Umar dan Usman.
Komentar